“Masalah
Yang Berkaitan Dengan Anak SD”
Dosen
pengampuh :
Vanda Rezania
Disusun
Oleh :
Siti Jumaroh
(118620600194)
PGSD-C/
Semester 3
Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
2013
v Sumber-Sumber Masalah
1.
Anak yang pendiam
2.
Kurangnya bersosialisasi
3.
Tingkah laku anak yang nakal
4.
Peran seorang guru
5.
Penanaman norma-norma yang kurang
6.
Bimbingan dari orang tua
7.
Pergaulan siswa yang kurang baik
v Analisa
Masalah-masalah
yang ada pada bacaan adalah mengenai kenakalan anak yang dinilai tidak wajar.
Kenalan tersebut berawal dari olok-olok biasa, namun sampai pada akhirnya
kekerasan pun yang ditimbulkan. Awalnya anak yang pendiam itu di olok-olok
namun dia tidak mempedulikannya. Kemudian dicubit temannya, tapi dia juga masih
tetap diam. Dan sampai pada akhirnya anak tersebut di hajar sampai luka. Karena
hal tersebutlah orang tua korban tidak menerima perlakuan dari siswa yang
berlaku sebagai tersangka. Karena melihat dari fisik anaknya yang kurang baik
(lemah). Namun, guru pun tidak menangani hal tersebut dengan bijaksana.
Sehingga kejadian tersebut berlarut-larut menimpa sang anak (korban).
Dari apa yang
sudah saya dapat, saya menggolongkan peristiwa ini ke dalam kebutuhan esteem
dan kebutuhan social,
dimana seseorang butuh
pengakuan orang lain untuk dihargai mengenai keberadaannya dan statusnya.
Karena anak ini sangat pendiam sehingga dia sulit untuk bergaul. Untuk itu dia
membutuhkan adanya pengakuan dalam dirinya di sekolah. Dan anak tersebut juga butuh untuk berinteraksi dengan sesama untuk melakukan fungsinya sebagai makhluk social.
v Solusi
Sebaiknya anak
yang menjadi korban tersebut tidak boleh terlalu tertutup dengan temannya hanya
karena sakitnya. Agar anak tersebut bisa bersosialisasi/ bergaul dengan
teman-teman yang lainnya. Sehingga akan tercipta adanya komunikasi timbal balik
yang baik dan akan terjalinnya suatu persahabatan.
Sedangkan untuk
siswa yang berlaku sebagai tersangka sebaiknya dapat memahami keadaan dari temannya
yang sedang sakit tersebut. Jika temannya sedang kesusahan sebagai teman yang
baik harus membantu, bukan malah mengatai, mengolok, bahkan menjauhinya.
Seorang guru pun
juga tidak boleh lepas tangan dengan kegiatan apa saja yang dilakukan siswanya
selama di sekolah. Guru harus memberikan pengarahan kepada siswanya untuk tidak
melakuakan hal-hal yang sebaiknya atau tidak layak dilakukan. Misalnya ada
siswa yang melakukan keslahan guru harus mengingatkan kepada siswa tersebut
agar tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Karena jika dari guru dan siswa
terjalin hubungan komunikasi yang baik suasana kelas akan menjadi nyaman,
damai, dan tentram. Dan kejadian seperti “bully” pun tidak akan terjadi.
Tidak hanya itu,
di dalam peristiwa ini orang tua pun berperan. Dimana orang tua harus bisa
membimbing anaknya agar menjadi anak yang baik (baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan rumah).
v Sumber-Sumber Masalah
1.
Gangguan psikis
2.
Kurangnya bersosialisasi
3.
Tingkah laku anak yang nakal
4.
Peran seorang guru
5.
Penanaman norma-norma yang kurang
6.
Bimbingan dari orang tua
7.
Pergaulan siswa yang kurang baik
v Analisa
Masalah-masalah
yang ada pada bacaan adalah mengenai kenakalan anak yang dinilai tidak wajar. Dimana
siswa SD menghamili teman sebayanya sendiri. Sejatinya anak seumuran kelas 5
masih belum mengenal yang namanya seks. Namun kenyataannya sekarang banyak
orang yang sudah tidak asing dengan hal tersebut bahkan di kalangan anak SD
sekalipun. Itu terjadi karena adanya perkembangan teknoligi yang sangat pesat,
namun tidak di imbangi dengan iman dan taqwa dari diri individu masing-masing.
Hal ini membawa dampak pada siwsa perempuan tersebut.
Dari apa yang
sudah saya dapat, saya menggolongkan peristiwa ini ke dalam kebutuhan aktualisasi diri,
dimana seorang siswa membutuhkan pengekspresian
diri.
Pengekspresian diri yang dimaksud disini adalah hasrat siswa tersangka tersebut
untuk melampiaskan apa yang di inginkan pada siswa korban.
v Solusi
Sebaiknya anak
yang menjadi korban tersebut di rawat dan di berikan motivasi agar tidak
terpuruk untuk seterusnya. Dan bagi siswa yang berlaku sebagai tersangka
membutuhkan adanya pengawasan dari guru dan orang tua dalam melakukan suatu
tindakan. Agar tidak sampai terulang kejadian seperti pada peristiwa di atas.
Orang tua memberikan kesibukan pada anak yang mengarah pada hal positif,
seperti kursus, mengaji, dan sebagainya.
v Sumber-Sumber Masalah
1.
Tingkah laku anak yang kriminalitas
2.
Peran seorang guru
3.
Penanaman norma-norma yang kurang
4.
Bimbingan dari orang tua
5.
Pergaulan siswa yang kurang baik
6.
Kurang kasih sayang di keluarga
v Analisa
Masalah-masalah
yang ada pada bacaan adalah mengenai kenakalan anak yang dinilai tidak wajar. Dimana
siswa SD melakukan pembunuhan berencana terhadap temannya sendiri. Hal ini
dilakukan karena siswa tersebut tidak mau dirinya celaka hanya karena mencuri
ponsel. Untuk itu dia membunuh temannya yang mengetahui hal tersebut, agar
temannya tidak buka mulut kepada orang lain. Anak tersebut bisa melakukan hal
itu karena kondisi di lingkungannya pun seperti itu, penuh dengan kekerasan.
Jadi dia melakukan hal itu berdasarkan apa yang pernah dia alami.
Dari apa yang
sudah saya dapat, saya menggolongkan peristiwa ini ke dalam kebutuhan rasa aman. Yaitu rasa aman secara psikologis, seperti tubuh yang sehat, terlindung dari bahaya.
v Solusi
Sebaiknya anak di
berikan kasih sayang yang lebih, agar anak tersebut bisa menjalani hidup pun
penuh dengan kasih sayang. Orang tua harus sering mengajak anaknya untuk
berkomunikasi, agar tercipta adanya keterbukaan satu sama lain. Sehingga maslah
apapun akan di ceritakan dan tidak ada hal-hal yang ditutupi. Dengan demikian
hal tersebut tidak akan terjadi.
v Sumber-Sumber Masalah
1.
Tingkah laku anak yang kriminalitas
2.
Peran seorang guru
3.
Penanaman norma-norma yang kurang
4.
Bimbingan dari orang tua
5.
Pergaulan siswa yang kurang baik
v Analisa
Masalah-masalah
yang ada pada bacaan adalah mengenai kenakalan anak yang dinilai tidak wajar. Dimana
siswa SD melakukan pencurian sepada motor hanya demi merayakan malam takbiran.
Hal itu terjadi lantaran adanya kesempatan dari situasi yang di alami. Karena
melihat situasi itu pun anak tersebut beraksi melakukan pencurian.
Dari apa yang
sudah saya dapat, saya menggolongkan peristiwa ini ke dalam kebutuhan aktualisasi diri.
Yaitu pengekspresian
diri.
Dia membutuhkan pengekspresian pada malam takbiran dengan cara mencuri sepeda
motor milik orang lain.
v Solusi
Sebaiknya anak tersebut
di berikan pengarahan agar hal yang di lakukan menuju ke arah yang positif.
Anak juga butuh pengawasan dari orang tua dan guru agar tindakan yang dilakukan
masih dalam ruang lingkup kebenaran dan tidak terjerumus pada hal-hal yang
tidak diinginkan. Seperti mencuri yang ada pada bacaan di atas.
v Sumber-Sumber Masalah
1.
Tingkah laku anak yang kriminalitas
2.
Peran seorang guru
3.
Penanaman norma-norma yang kurang
4.
Kurangnya bimbingan dari orang tua
5.
Pergaulan siswa yang kurang baik
6.
Kurang kasih sayang di keluarga
v Analisa
Masalah-masalah
yang ada pada bacaan adalah mengenai kenakalan anak yang dinilai tidak wajar. Dimana
siswa SD melakukan pembunuhan terhadap temannya sendiri karena hanya
tersinggung pada perkataan teman geng lainnya. Hal ini dilakukan dengan motif
balas dendam. Tidak ingin merasa gengnya kalah dengan geng lain. Untuk itu dia
melakukan pembunuhan pada anak SMP tersebut, agar tidaka ada lagi yang
menganggap remeh gengnya.
Dari apa yang
sudah saya dapat, saya menggolongkan peristiwa ini ke dalam kebutuhan esteem.
Yaitu butuh pengakuan orang lain untuk dihargai mengenai keberadaannya dan
statusnyan di mata geng-geng lainnya.
v Solusi
Sebaiknya anak tersebut di berikan pengarahan agar
hal yang di lakukan menuju ke arah yang positif. Anak juga butuh pengawasan
dari orang tua dan guru agar tindakan yang dilakukan masih dalam ruang lingkup
kebenaran dan tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti
pembunuhan yang ada pada bacaan di atas. Anak juga harus diawasi pergaulannya,
agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar